19/04/15

Problema pada saat estimasi


Problema ‘Over-Estimate’ Dan ‘Under-Estimate’
Estimasi yang berlebihan bisa menyebabkan waktu penyelesaian proyek molor dari biasanya. Hal ini bisa dijelaskan menggunakan hukum :
  • Parkinson’s Law : ‘work expands to fill the time available’. Bila staf diberi target yang mudah akan bekerja kurang keras.
  • Hukum Brooks’ Law : ‘ Putting more people on a late job makes it later’. Biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah proyek akan meningkat secara tidak proporsional terhadap jumlah staf yang dipekerjakan.  Bila estimasi biaya yang diperlukan berlebihan menyebabkan  jumlah staf yang dialokasikan lebih banyak dari yang diperlukan dan overhead manajemen akan meningkat.

Teknik-teknik Estimasi Pada Proyek Sistem Informasi

Ada 3 (tiga) teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu : keputusan
profesional, sejarah dan rumus-rumus.
  •  Keputusan Profesional
Katakanlah, bahwa Anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam
memprogram “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan design report
tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program
tersebut. Setelah mempelajari desaign program selama 5 menit, programer lalu menutup matanya
selama 5 menit (Dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah
yang disebut dengan Keputusan Profesional murni.
Keuntungan dari teknik ini adalah cepat, dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka
estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini yaitu bahwa Anda
membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini dan biasanya beberapa ahli
tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat. Lagi pula, estimasi yang
didapat adalah untuk jangka waktu yang lama dan ini harus dikerjakan oleh seorang ahli. Hal ini
tidak dapat tergantung hanya pada ahli tersebut, jika yang lain ingin mengerjakannya tidak
menjadi masalah. Tapi, hal ini sangat berbahaya jika mempercayakannya kepada seseorang yang
memiliki sedikit pengetahuan dalam bidang ini.
  •  Sejarah
Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus yaitu
Anda harrus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat
diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Anda dapat membandingkan
tugas yang akan di estimasi dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu
mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar Anda menjabarkan suatu proyek
ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan. Untuk
memprogramnya, mungkin generasi dalam bentuk formulir input, sebuah laporan, perhitungan
rumus-rumus, dan lain-lain. Perusahaan atau departemen akan membuat tipe proyek yang sama.
Carilah dasar untuk membangun “blocks” dan dokumen yang dibutuhkannya. Jika Anda sangat
intelligent, lakukan langkah pertama dan bangunlah blocks tersebut dalam bentuk yang siap
pakai. Anda dapat menduga bahwa sebuah penggunaan ulang ternyata lebih akurat jika
dibandingkan dengan penulisan ulang.
Dalam membandingkan satu apel dengan apel yang lainnya, Anda harus menuliskan
perbedaannya. Catatan statistik dari IBM dan DEC memperlihatkan bahwa kemungkinan
perbandingan antara produksi komputer yang baik dengan yang buruk adalah sebesar 8 : 1.
  •  Rumus-rumus
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Sotfware yang baik untuk
diketahui yaitu COCOMO (referensi 15). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan
biaya proyek, usaha (person months), jadwal (months) dan staf (number of staff) untuk masingmasing
fase berikut ini :
Preliminary Design
– our Analysis Phase
Detailed Desaign (DD) – our Design Phase
Code and Unit test (CUT) – same as ours
System Test – our System Test and Acceptance Phase

Pengertian Estimasi dan Contohnya

Estimasi adalah salah satu proses utama dalam proyek
konstruksi untuk mengetahui besarnya dana yang harus disediakan untuk sebuah
bangunan. Pada umumnya, sebuah proyek konstruksi membutuhkan biaya yang
cukup besar. Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat
kurang baik pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi pemilik proyek
(owner), estimasi biaya diperlukan sebagai pegangan dalam menentukan
kebijakan yang dipakai untuk menentukan besarnya investasi yang harus
dilaksanakan.
Contoh :
Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya berdasarkan konsep bangunan yang akan dibangun.
Contoh:
Untuk rumah SEDERHANA seluas 70m2 (belum ada gambar rencana dan spesifikasi).
Biaya satuan rumah sederhana adalah Rp. 750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 70m2 x Rp. 750.000/m2 = Rp. 52.500.000,- (akurasinya -30% hingga +50%)
Untuk rumah MEWAH seluas 500m2 (belum ada gambar rencana dan spesifikasi).
Biaya satuan rumah mewah adalah Rp. 3.750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 500m2 x Rp. 3.750.000/m2 = Rp. 1.875.000.000,- (akurasinya -30% hingga +50%)
Bila rencana rumah di atas telah memiliki dokumen rencana yang lengkap (rumah sederhana dengan luas 68 m2, rumah mewah menjadi 479 m2), maka estimasi biayanya dapat dilakukan secara detail dengan menghitung volume dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga diperoleh biaya total yang lebih akurat (-5% hingga +15%).
Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak.
Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan:
– Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membaca gambar, melakukan estimasi (perhitungan), dll.
– Personal judgement berdasarkan pengalaman estimator.